/ -->

Doa Pembuka Majelis dan Penutup Sunnah Arab Latin Artinya

Konten [Tampil]
Doa Pembuka Majelis dan Penutup Sunnah Arab Latin Artinya



Doa Pembuka Majelis dan Penutup Sunnah Arab Latin Artinya - Ketika melihat sebuah kajian atau mengikuti seminar tentang kajian islam, tentu tidak asing lagi dengan doa pembuka majelis. 

Salah satunya saat ceramah Ustadz di Youtube, suka penasaran apa yang diucapkan doa awal setelah sholawat. Ternyata mengucapkan terlebih dahulu doa majelis. 

Dalam acara pernikahan, kata sambutan dan pidato sering kali mendengar mukadimah innal hamda lillah. Kalau yang penasaran pasti bertanya-tanya ini doa apa ya atau kok sering dipakai ketika dalam suatu acara maupun majelis ta'lim. Ternyata doa itu merupakan mukadimah bahasa arab. 

Mukadimah Arab untuk Majelis ilmu, pidato, MC dan Khutbah

Dalam bahasa arab kata mukodimah artinya pendahuluan, kata pengantar. Menurut KBBIpun demikian kata mukadimah  kata pengantar biasanya ada ditulisan paling depan. Dengan kata pengantar segala isi materi yang akan di jelaskan lebih terasa berkesan karen mukodimah bahasa arab yang sangat banyak makna. 

Doa Pembuka Majelis 

Banyak sekali versi mukodimah pembuka majelis dalam sebuah acara. Untuk itu teman Linimasaade bisa memilih mana yang ingin di hafal dan ingin di praktikan karena semuanya bisa digunakan, Salah satunya mukodimah bahasa arab yang berlandaskan dari hadits Rasulullah ﷺ 


و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى كِلَاهُمَا عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى وَهُوَ أَبُو هَمَّامٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ ضِمَادًا قَدِمَ مَكَّةَ وَكَانَ مِنْ أَزْدِ شَنُوءَةَ وَكَانَ يَرْقِي مِنْ هَذِهِ الرِّيحِ فَسَمِعَ سُفَهَاءَ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ يَقُولُونَ إِنَّ مُحَمَّدًا مَجْنُونٌ فَقَالَ لَوْ أَنِّي رَأَيْتُ هَذَا الرَّجُلَ لَعَلَّ اللَّهَ يَشْفِيهِ عَلَى يَدَيَّ قَالَ فَلَقِيَهُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي أَرْقِي مِنْ هَذِهِ الرِّيحِ وَإِنَّ اللَّهَ يَشْفِي عَلَى يَدِي مَنْ شَاءَ فَهَلْ لَكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ قَالَ فَقَالَ أَعِدْ عَلَيَّ كَلِمَاتِكَ هَؤُلَاءِ فَأَعَادَهُنَّ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ فَقَالَ لَقَدْ سَمِعْتُ قَوْلَ الْكَهَنَةِ وَقَوْلَ السَّحَرَةِ وَقَوْلَ الشُّعَرَاءِ فَمَا سَمِعْتُ مِثْلَ كَلِمَاتِكَ هَؤُلَاءِ وَلَقَدْ بَلَغْنَ نَاعُوسَ الْبَحْرِ قَالَ فَقَالَ هَاتِ يَدَكَ أُبَايِعْكَ عَلَى الْإِسْلَامِ قَالَ فَبَايَعَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى قَوْمِكَ قَالَ وَعَلَى قَوْمِي قَالَ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً فَمَرُّوا بِقَوْمِهِ فَقَالَ صَاحِبُ السَّرِيَّةِ لِلْجَيْشِ هَلْ أَصَبْتُمْ مِنْ هَؤُلَاءِ شَيْئًا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَصَبْتُ مِنْهُمْ مِطْهَرَةً فَقَالَ رُدُّوهَا فَإِنَّ هَؤُلَاءِ قَوْمُ ضِمَادٍ



Dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya dari [Al A'la] - [Ibnul Mutsanna] berkata- telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la] ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Amru bin Sa'id] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu`ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDLILLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata, "Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku." Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah (pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena mereka adalah kaumnya Dlimad." (Ahmad Nasa'i)

Mukodimah Arab Innalhamdalillah Sering digunakan


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . أَمَّا بَعْدُ


Innal hamdalillah, nahmaduhu wanasta'inuhuu wanastaghfiruhu,, wa na'udzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a'maalinaa, may-yahdihil laahu falaa mudhillalah, wa-may yudhlil falaa haadiyalah, Asyhadu an-laa ilaa-ha illallaah, wahdahula syariikalah, wa-asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuluh, amma ba'du.

Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.Siapa saja yang Allah beri petunjuk, maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa saja yang Allah sesatkan, maka tidak akan ada yang bisa memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Ya Allah! Berilah shalawat dan salam atas nabi kami Muhammad ﷺ dan keluarganya serta seluruh sahabatnya. Dan adapun sesudah itu:


Mukodimah Arab Singkat 


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أََمَّا بَعْدُ


Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'iin, amma ba'du.

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita dan kekasih kita Muhammad ﷺ, keluarganya dan seluruh sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan. Amma ba’du:



Mukodimah Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’in


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَ اْلـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta'inu 'ala umuurind dunya wad diin, wash shalatu wassalamu 'ala asyrafil anbiya-i wal mursalin wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in, Amma ba'du

Segala puji bagi Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam atas nabi dan rasul yang paling mulia, dan atas keluarganya serta para sahabatnya seluruhnya. Adapun sesudah itu.


Mukodimah Arab Hamdan syakirin Hamdan Naimin


الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ

Alhamdulillahi hamdan syakirin hamdan na'imin hamdan yuwafi ni'amahu wa yukaafi-u maziidahu, Alllahumma sholli wa sallim 'ala nabiyyina muhammadin shollahu 'alaihi wa sallam wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in.

Segala puji bagi Allah dengan pujian orang-orang yang bersyukur atas segala nikmat, pujian yang mencakup atas semua nikmat-nikmat-Nya dan setara dengan tambahan-Nya. Ya Allah! Berilah shalawat dan salam atas nabi kami Muhammad ﷺ dan keluarganya serta seluruh sahabatnya. Dan adapun sesudah itu.


Doa Kafaratul Majelis


Sebelum menutup majelis, biasanya diawali dengan istighfar 3x lalu membaca doa kafaratul majelis. 


 استغفر الله العظيم

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ 

Subhanallah Allahumma wabihamdika asyahadu alaa ilaaha Illa anta astagfiruka wa atuubu ilaika

Artinya: "Maha suci Engkau, ya Allah dan dengan memuji-Mu, Aku bersaksi tiada Ilah selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu."




Gimana teman Linimasaade, jadi tahukan doa pembuka majelis sekaligus doa kafaratul majelis. Mudah-mudahan dengan adanya penulisan mukodimah ini bisa memberikan wawasan dan menjadikan doa majelis sebagai permulaan kegiatan. 

0 Response to "Doa Pembuka Majelis dan Penutup Sunnah Arab Latin Artinya"

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan bijak. Berkomentar menggunakan link hidup otomatis akan di hapus. Terima kasih ^_^