Kata Bijak Abu Bakar As-Siddiq Sahabat Nabi menentramkan jiwa

Konten [Tampil]

Kata Bijak Abu Bakar As-Siddiq Sahabat Nabi menentramkan jiwa - Abu Bakar As Siddiq adalah salah satu sahabat Rasulullah ﷺ pertama yang membenarkan risalanya. Sebenenarnya nama asli abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah  At-Tamimi. Sebelum masuk islam namanya Abdul Kakbah. Setelah masuk islam mendapatkan nama baru yaitu Abu Bakar As Siddiq. Abu berarti bapak. Bakar artinya dengan segara sedangkan As Siddiq  artinya sangat membenarkan. Masya Allah sekali ya. 

Khalifah pertama ini memiliki sifat yang lemah lembut, pemaaf rendah hati dan dermawan meskipun ayahnya bangsawan dari suku Quraisy. Sebelum Umar bin Khattab masuk islam, abu Bakar dulu yang pertama masuk islam. Dari berbagai kebaikan dan kontribusi yang besar untuk umat islam, kata bijak Abu Bakar As Siddiq menjadi kalimat penggugah jiwa. Selalu menguatkan dan menjadi pengingat tatkala berada di titik nol. 

Kata Bijak Abu Bakar As Siddiq tentang  Kehidupan

Tanpa tindakan, pengetahuan tidak ada gunanya dan pengetahuan tanpa tindakan itu sia-sia.

Tidak ada pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah ﷻ.

Jika nasehat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang, maka ketahuilah bahwa hatinya itu kosong.

 Manusia tahu bahwa dirinya itu lemah, namun anehnya dia terus menerus tidak taat kepada Dia (Allah) Yang Maha Kuat.

Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.
Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.

Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah.
Kecerdasan yang paling cerdas adalah takwa, dan kebodohan yang paling bodoh adalah maksiat.
Ikutilah jalan hidup yang ditunjukkan Nabi Muhammad ﷺ, karena sesungguhnya itu adalah jalan yang benar.

Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran.

Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan.

Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.

Ah, ingin aku jadi rumput saja, supaya dimakan oleh kuda (karena sangat ngerinya akan siksaan Allah).
 Setiap segala sesuatu itu ada kelebihannya. Maka janganlah suka meremehkan dan merendahkan.

Aku adalah manusia biasa dan aku bukanlah manusia yang terbaik di antara kamu. Apabila kalian lihat perbuatanku benar, maka ikutilah aku. Tapi bila kalian lihat perbuatanku salah, maka betulkanlah.

Kami diuji dengan kesusahan, maka kami sabar, tetapi ketika diuji dengan kesenangan (kemewahan), hampir-hampir kami tidak sabar.

Seseorang yang takut untuk menangis, maka dia pun harus belajar untuk bersikap baik terhadap orang yang menangis.

Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara.

Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.

Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati. 

Barang siapa yang memasuki kubur tanpa membawa bekal yaitu berupa amal shalih maka keadaannya seperti orang yang menyeberangi lautan tanpa menggunakan perahu.

Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah ﷻ , maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya.

Hidup akan berlaku, namun kematian sangatlah dekat. Ada kebesaran dalam rasa takut akan Allah, ﷻ kepuasan dalam beriman kepada Allah, dan kehormatan dalam kerendahan hati.

Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi.

Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakan di jalan Allah ﷻ. Tidak ada kebaikan dalam diri seseorang jika kebodohannya mengalahkan kesabarannya.

Dengan mengerjakan salat, seseorang akan mendapat penjagaan dari Allah ﷻ di muka bumi ini.

Share this post